Sunday, September 19, 2010

Day 31 : The Sky Above......

Langit. Gue paling suka melihat langit. Langit pagi dan sore. Sebenernya, gue juga suka ngeliat langit malam. Sayangnya di kota yang penuh cahaya, keindahan langit malam jadi tenggelam. Seumur hidup gue, saat-saat berada di atas pesawat udara, adalah saat paling ‘magic’ menikmati langit. Begitu luas tak terlihat adanya batas.

Somehow, terbang ‘first flight’ dan mengudara sebelum pukul 6 pagi, selalu menyajikan panorama langit penuh pesona. Gradasi warna biru jernih, dengan semburat sinar matahari pagi, menghasilkan kombinasi spektrum dengan keindahan yang luar biasa. Begitu juga saat terbang sore menjelang malam. Magic moment-nya lebih ‘menyala’ dengan semburat lembayung senja.

Tahun lalu, dari Bali menuju Jakarta di pesawat terakhir tengah malam, gue hampir nangis melow-jellow ngeliat bulan bulat, bersinar lembut di atas langit kelam bertatahkan awan-awan putih yang lembut.

Apa karena gue termasuk orang yang romantis ya, jadi kalo ngeliat langit dengan view yang spectacular gue langsung ngerasa ‘nyeees’ di hati.... jadi inget barisan lirik lagu lawas ‘Wonderful World’  milik Louis Amstrong :  see skies of blue... and clouds of white
The bright blessed day... the dark say good night... And I think to myself... what a wonderful world
. Keindahan langit, adalah indahnya dunia.

Pernah juga gue jadi saksi langit kelam menyeramkan di atas pesawat. Hujan deras, disertai kilatan petir. Awalnya mencekam, tapi kemudian perlahan matahari mulai menampakkan kekuatannya... Seakan mengoyak badai dan berhasil kembali menembus rapatnya barisan awan kelam. Di balik gumpalan awan badai, sinar matahari perlahan mulai mencerahkan hati... Pantulan bias cahayanya pada rintik air, menciptakan keajaiban alam kuasa Tuhan lainnya : Pelangi. Bukan 1, tapi 3! Melengkung sempurna dengan ke-7 warnanya yang begitu indah.Di ketinggian ribuan kaki, lebih dari 1 jam penerbangan bercuaca buruk, iba-tiba berganti dengan penerbangan dengan pemandangan langit yang menggetarkan sukma... Sungguh kuasa Tuhan, untuk semua keindahan... 


Gue belum pernah liat. Tapi pengen sekali berada di suasana malam, di pinggir pantai sebuah pulau sepi. Langitnya bersih, bintangnya milyaran.... Kaya apa ya, rasanya... Pengeeen banget bisa ngelihat langsung... Bukan versi planetarium seperti adegan film favorit gue ‘Bangkok Traffic Love Story’.

Gue juga pengen menyaksikan sendiri keajaiban langit eropa utara ‘Mystical Northern Lights’ : Aurora Polaris.... Gimana-nya sensasinya? Gimana ya hati dan perasaan gue kalau beneran bisa ngeliat langsung?

Pengeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeen.....


No comments:

Post a Comment