Wednesday, June 30, 2010

I’m riding a tuk-tuk.. yippie…!


 Puas keliling MBK, waktunya pulang ke hotel. Karena besok sudah harus focus ke project kerjaan di sini. Ehm, mungkin asik klo naik tuk-tuk ya… Pernah denger beberapa kali cerita tentang kendaraan umum jenis ini, akhirnya bisa nyobain juga. Sepertinya masih sepupu bajaj. Bedanya yang ini, full open air dan ngebut semua! Muat buat ber-4 dan terasa lebih lega dari bajaj. Di samping MBK, banyak tuk-tuk parker menunggu penumpang. Sayang, harga yang mereka tawarkan tinggi banget. Harga turis kali ya? Secara banyak bule-bule yang ngerubung.

Akhirnya, aku nyebrang sedikit agak jauh di depan stasiun BTS ‘SIAM’. Ajaib, tariff tuktuk di sebrang sini beda 50% dari yang di samping MBK. So, jadi lah aku ‘ugal-ugal’an naik tuk-tuk. So FUN! Supirnya, juga ramah dan banyak ngajak ngobrol dengan bahasa inggris patah-patah. Entah aku yang memang beruntung, atau memang semua earga Bangkok mayoritas ramah? Entah… Tariiik bang!


Sampe lagi di hotel, bersih-bersih badan trus ibadah. Di saat hamper makan mie instan lagi, tiba-tiba dateng ajakan dari seorang teman dari Malaysia, untuk makan malem bareng. ALHAMDULILLAH! 

Jadilah malam itu, aku kembali berpetualang di Bangkok. Kali ini, tujuannya rada unik. Kita ke sebuah arean di tengah kota Bangkok, yag bisa dibilang kaya ‘middle east village’. Ini area orang-orang timur tengah berkumpul. Jadi banyak toko, dan restoran yang dijamin halal-nya. Serasa bukan lagi di Bangkok…  




Akhirnya kita makan makanan khas timur tengah, di tengah hiruk pikuk pertandingan babak penyisihan Worldcup. Kambing! Haaaah, lezatnya! Thanks to Syamin Arief.
Kenyang, senang, pulang! Siap-siap untuk perkerjaan melelahkan esok hari.



No comments:

Post a Comment