Sunday, January 23, 2011

Berkebun? Why Not!

Here’s the thing. Sebulan ini, sebuah ide gentayangan dalam kepala gue. Berkebun. Terdengar terlalu sok ikut-ikutan trend kah? Bisa jadi... hehehehe. Akhir tahun 2010, ketika harga cabe perkilo-nya mencapai angka di atas 100 ribu, i was thought : GILAAA!

Dan terbayanglah di angan-angan sebuah kebun mini di halaman belakang. Ah, kenapa gak sekalian aja diwujudkan? Biarpun bukan ide baru, tetep aja ide ini bagus kan? *jadi inget betapa semangatnya gue dulu, buat bersepeda ke kantor. Nah, mirip-mirip nih sensasi-nya!

So, setelah browsing-browsing tahap 1 ketemulah artikel ini dari www.pondokibu.com yang menginspirasi gue lebih jauh untuk beneran main tanah.

Underlined by me :

Berkebun di halaman rumah kita sendiri merupakan pilihan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah diatas. Tidak perlu mempunyai lahan yang luas, pekarangan yang sempit sekalipun atau sisa lahan sempit di pojok atau di belakang rumah dapat kita manfaatkan untuk berkebun. Hal ini dapat menciptakan suasana segar dan asri, demi kesehatan, sekaligus turut melestarikan sumber air bawah tanah.

Pilihlah bahan berkebun yang natural, misalnya pupuk kompos atau pupuk dari tanaman. Karena harganya lebih murah daripada pupuk buatan pabrik. Belilah pupuk dalam jumlah besar, karena akan lebih murah daripada membeli dalam jumlah kecil.

So, sedikit membulatkan tekat akhirnya gue memutuskan untuk lebih serius lagi ini urusan berkebun ini.

Beberapa temen sesama blogger punya ide-ide brilliant untuk personal project mereka.  Rasanya mereka gak akan marah kalau gue sedikit contek ya? Hahahaha... Biarpun masi di level awang-awang, rasanya gue cukup PD untk me-launch personal project ini. Let’s call it ‘I Project – kebunku’.

Kapan efektinya project ini dimulai? Soon! Sekarang, gue masih mengijinkan diri gue sendiri untuk mengumpulkan sebanyak mungkin info dan ilmu seputar berkebun di halaman rumah...

Wish me luck!!



No comments:

Post a Comment