Sunday, July 07, 2013

OFF To Tidung Island! (2)

Selesai dzuhur, cuaca masih belum menunjukkan tanda-tanda cerah. Di rundown acara, mustinya snorkling dari jam 1 sampai jam 4 sore. Sudah hampir jam 2, langit masih gelap... Oo... Gimana niih? Akhirnya, snorkling sore dibatalkan dan dipindah besok pagi jam 7 setelah sarapan. Begitu hujan mulai reda dan langit lebih terang, akhirnya kita bersepeda menuju ke objek wisata andalan Pulau Tidung : Jembatan Cinta.

Masing-masing dapet jatah sepeda jenis sepeda mini merk United Bike warna oranye. Di Pulau ini, transportasi utama ya sepeda. Tidak ada kendaraan roda 4. Paling canggih ya bentor atau becak motor yang pasang tarif 15rb untuk jarak jauh ataupun dekat dan bisa ngangkut penumpang di depan dan di bangku belakang motor.

Jalanan di Tidung, dibuat dari conblock yang cukup rapih. Beberapa bagian, ada yang perlu diperbaiki. Tapi secara umum, cukup OK lah. Setiap beberapa puluh meter, ada polisi tidur. Biarpun hanya ada sepeda dan motor di sini, semua dilarang keras ngebut karena banyak sekali anak-anak kecil yang bermain di jalan.

Tentang sepeda... Ada beberapa 'juragan' penyewaan sepeda di Tidung. Harga 1 unit sepeda sekitar 800rban. Setelah kena ongkos kirim naik kapal laut maka harga per-sepeda jadi sekitar 900rb. Dan setiap juragan penyewaan sepeda, paling sedikit punya 100 unit sepeda. Wuih. 'Megang' banget ya bisnis sewa-menyewa sepeda di Tidung. Kira-kira dalam sehari berapa uang jasa sepeda yang mereka terima yaa?

Ok. Kembali ke Jembatan Cinta. Setelah bersepeda kecepatan santai sekitar 15 menit menyusuri pantai akhirnya kita sampe juga di objek wisata ujung pulang ini. Jembatan Cinta, adalah jalur penyeberangan panjang yang dibangun dengan beton kuat untuk menghubungkan pulau Tidung besar dengan Tidung kecil. Wisatawan diajak berjalan diatas jembatan sambil menikmati hembusan angin yang lembut sambil melihat permukaan air laut yang jernih. Padahal habis hujan lho, tapi tetep masi bisa terlihat terumbu karang dan ikan-ikan kecil yang berenang bebas.

Di pulau Tidung kecil, tidak ada pemukiman. Hanya berupa lahan perkebunan kelapa dana beberapa jenis tanaman. Maklum, pulaunya emang imut banget. Balik lagi menuju pulau Tidung besar, kita bisa nonton atraksi loncat jembatan. Di bagian jembatan ini, ada yang dibuat lebih tinggi seperti jembatan umumnya di atas sungai. Dan ketinggian 5/6M, wisatawan ditantang untuk terjun bebas ke permukaan laut di bawah jembatan.

Lau di bawah jembatan ini, kedalamannya sekitar 3M, dengan warna kebiruan sedikit lebih tua. Di bagian dasar lautnya sudah bersih dari terumbu atau batu karang. Hanya tinggal pasir lembut. Jadi, aman untuk loncat di spot ini. Yang salah tehnik meloncat, akan merasa sedikit sakit-sakit badan. Tapi yang cara masuk permukaan airnya benar, umumnya akan loncat lagi dan lagi alias ketagihan.

Puas jadi penonton, kita menuju sisi lain dari objek wisata ini. Pantaiiiii! Mata Caca berbinar-binar melihat hamparan pasir lembut berwarna putih bersih. Makin girang ketika diijinin ayah-nya untuk main bebas di pasir. Hahahaha... Bisa juga akhirnya, bikin istana pasir kaya di film-film itu lho!
Puas makan pasir, lanjut makan cemilan khas pantai, otak-otak! Enaaak banget ini otak-otaknya. Panas, gurih, besar! Plus bumbu sambel kacang yang cocok banget buat cocolan. Dan minum es kelapa juga jangan sampe kelewat deh yaa!

Puas main, akhirnya kita putusin balik ke wisma. Bukannya apa-apa, tapi lagi-lagi cuaca makin jelek. Langit makin gelap. Alhamdulillah, begitu sampe wisma baru turun deh tuh hujan deraaaas... Ah syukurlah ga sampe basah kuyuuup...

Sayang sekali, hujannya awet benerrr. Rencana menikmati dinner romantis menu ikan bakar di pinggir pantai juga bataaaaal. Akhirnya, cukup menikmati baronang bakar dan cumi bakar di dalam wisma saja.. Gigit jari dewwwwh....











Powered by Telkomsel BlackBerry®

No comments:

Post a Comment