Monday, October 31, 2011

My easy-Sunday-morning @kota-toea 2

Puas di sini, berikutnya, kita menuju area pejalan kaki untuk masuk area wisata kota toea. Masya Allah..... lautan manusia booook! Rame luar biasa... Hampir gak ada beda sama ragunan deh kayaknya. Penuh pengunjung, tukang dagangan makanan, cindera mata. Jujur gue rada kecewa. Bukan ini yang gue harapkan.

Ngeliat penuhnya area ini, gue jadi headache. Apalagi panasnya Jakarta makin kejam menjelang tengah hari. Sebenernya, jajaran tukang jualan, sempet menggoda iman gue. Sebagai pecinta cireng sejati, hampir histeris rasanya ngeliat gerobak penjual cireng bandung. Gak cuma itu, you named it lah. Penjual es potong, ciolok, bakso, ketoprak, otak-otak goreng, somay, huaaaa penuuh.

Sekedar biar ga penasaran, gue seret juga nih kaki keliling area ini. Dan sepertinya kota toea masih jadi hot destinasi bagi mereka-mereka yang berencana bikin foto pre-wed. Oh may, apa sih yang mereka pikirin... *geleng-geleng kepala. Kata Anggi, ada gedung-gedung tua tertentu yang memang photogenic di area ini.

Museum wayang, museum fatahillah. Penuh! Full house! But somehow, baguslah ya, anak-anak muda republik ini punya minat tinggi masuk museum. Walaupun tetep banyak yang curi-curi kesempatan pacaran. *di museum? Peliiiis laaaa!

Masuk ke museum bank tadi, GRATIS. Sementara museum lain, kita diminta bayaran 2000IDR untuk setiap orang. Murah lah. Kalau dihitung sama ilmu yang bisa didapet, ini wajib dikunjungi sekali-sekali. Sebelum tengah hari, gue dan Anggi sepakat meninggalkan kota toea. Suatu hari nanti balik ke sini lagi, semoga gak sepenuh ini....
Next? Time to chill-out beibiii... To jalan Sabang we go!
































My easy-Sunday-morning @kota-toea 1

Setelah seminggu berencana, akhirnya jadi juga minggu pagi lalu gue dan seorang sahabat ‘jalan’ lihat-lihat seperti apa kawasan kota tua, Jakarta. Bermodalkan jalan kaki, sebotol air minum, dan kamera pocket standar yang sama sekali gak canggih, gue dan Anggi berangkat for the sake mencari kepuasan mata.

Jam 9 pagi, kita sudah duduk manis di dalam transJKT menuju shelter Jakarta Kota. Biarpun baru jam 9, panasnya-nya Jakarta terik kuadrat. Sejujurnya, gue buta nih dengan area ini. Duluuuu jaman sekolah, pernah sih study-tour masuk museum di sekitar sini. Tapi udah basi, kelamaan.

Pernah juga baca di beberapa blog, tentang serunya wisata museum di kota toea. So, masih dengan semangat tinggi, kita masuk museum bank mandiri. Huaaa... sumpe deh, bukan karena gue pernah handle account bank ini, yang bikin gue pengen liat-liat isinya... :P

Untuk gue dan Anggi yang awam dunia sejarah per-bankan, masuk di museum ini, tetep terasa seru kok. Puas lihat-lihat, berikutnya masuk ke museum bank Indonesia. Kenapa kok jadi museum bank semua ya? Heheheheh pasti semata karena kebetulan aja kan, letaknya sebelahan?

OK ngaku deh, awalnya gue under-estimate isinya museum bank Indonesia ini. Begitu masuk, terbukti gue salah besar. Kalo kata si Anggi, masuk sini serasa gak di Indonesia. Ini dia nih, wujud ideal sebuah museum. Nyaman, dingin, tata ruangnya cantik, info-infonya di-desain gak monoton. Menyenangkan! Bagian favorit gue, ketika masuk di area mata uang. Di rak-rak kaca besar yang tersusun rapih, disimpan ribuan jenis mata uang dari seluruh negara di dunia. Jelas lah seru buat gue dan Anggi, mencari-cari uang kertas negara mana yang disain-nya menarik...